Dalam hal ini Kementerian PUPR memberikan Rp 7,6 triliun, sedangkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan Rp2,5 triliun. Total pendanaan itu dialokasikan untuk pengembangan ke lima destinasi wisata super prioritas yang ditargetkan usai pada 2020.
"Pembangunan misalnya pelabuhan di daerah wisata itu Rp2,5 triliun dari Kemenhub. Jadi Rp2,5 triliun tambah Rp7,6 triliun. Sebenarnya Rp10,1 triliun," kata Basuki kepada awak media di Gedung PUPR, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10).Kelima destinasi super prioritas tersebut adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Magelang Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur ( NTT), dan Likupang di Sulawesi Utara.
Secara keseluruhan, total anggaran 2020 untuk mengembangkan lima destinasi wisata tersebut dari Kementerian PUPR meningkat hampir lima kali lipat dibandingkan total anggaran 2019.
Pada 2019 pemerintah menyiapkan total anggaran sebesar Rp 1,6 triliun, sedangkan pada 2020 meningkat menjadi Rp7,6 triliun. Artinya meningkat hampir lima kali lipat.Apabila dirinci, pembangunan wisata di Danau Toba menjadi yang paling mahal dengan angka Rp2,5 triliun, meningkat dari Rp940 miliar pada 2019.
Posisi kedua ditempati Mandalika dengan angka Rp2,1 triliun, meningkat dari Rp307 miliar pada 2019.
Posisi ketiga pembangunan termahal ditempati Borobudur dengan angka Rp1,3 triliun, meningkat dari Rp75,2 miliar pada 2019. Disusul Labuan Bajo dengan Rp979 miliar dari Rp77,2 miliar dan Likupang dengan Rp 585 miliar dari Rp 250,3 miliar. (jnp/fea)
CNN Indonesia
October 28, 2019 at 01:55AM
https://ift.tt/2Jsr2h3
Anggaran Pembangunan 'Bali Baru' Naik Nyaris 5 Kali Lipat
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Anggaran Pembangunan 'Bali Baru' Naik Nyaris 5 Kali Lipat"
Post a Comment