Karena perbuatannya, ia divonis hukuman seumur hidup.
Seorang juru bicara Layanan Korektif New South Wales mengatakan Milat meninggal dunia di Rumah Sakit Long Bay pada pukul 04.07 waktu setempat. Pria 74 tahun itu menghembuskan nafas terakhir usai berjuang melawan kanker lambung dan kerongkongan.
Milat telah berada di rumah sakit sejak 11 Oktober, menerima obat-obatan penghilang rasa sakit dalam dosis tinggi.
Cerita pembunuhan brutal Milat dimulai dalam pola yang nyaris serupa. Di setiap kasus, ia menawarkan tumpangan pada para turis sebelum menikam atau menembak mereka. Kemudian ia mengubur para korbannya di hutan di dataran tinggi New South Wales.
Tujuh korban tersebut adalah warga Britons Caroline Clarke, dan Joanne Walters, turis Australia James Gibson dan Deboran Everist, serta tiga turis asal Jerman, Simone Schmidl, Anja Habshied, dan Gabor Neugebauer. Semuanya berusia antara 19-21 tahun.
Kepolisian Australia membuka investigasi besar-besaran, mencari jawaban dari pembunuhan yang mengejutkan masyarakat saat itu. Pada 1994, Milat ditahan dan dua tahun kemudian, dijatuhi vonis bersalah. Sebenarnya di waktu bersamaan, ada penculikan turis lain, namun Milat membantah memiliki keterlibatan.
Ia juga merupakan tersangka utama dalam pembunuhan tiga wanita bernama Leanne Beth Goodall, Robyn Elizabeth Hickie, dan Amanda Therese Robinson yang hilang pada 1978 dan 1979. Tubuh mereka tak pernah ditemukan sampai saat ini.
Milat membantah tuduhan yang menyebut dirinya bertanggung jawab atas peristiwa misterius tersebut, meski mengakui sempat bekerja di wilayah yang sama dengan lokasi hilangnya para wanita itu. (rea)
CNN Indonesia
October 27, 2019 at 05:00PM
https://ift.tt/2pgk7kc
Pembunuh Berantai Australia Meninggal Akibat Kanker
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pembunuh Berantai Australia Meninggal Akibat Kanker"
Post a Comment