Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan kaum buruh memberi kesempatan bagi Presiden Joko Widodo dan DPR RI untuk memenuhi tuntutan mereka. Mereka akan menunggu sampai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, 20 Oktober mendatang.
Mereka mengancam akan kembali turun ke jalan apabila tuntutan tak dipenuhi.
Said mengatakan selain aksi turun ke jalan, buruh juga mengirim perwakilan untuk melobi Jokowi secara langsung. Hal itu telah mereka lakukan pada Senin (30/9) saat menemui Jokowi di Istana Bogor.
[Gambas:Video CNN]
Saat itu, kata Iqbal, buruh menyampaikan ke Jokowi bahwa revisi UU Ketenagakerjaan merugikan buruh, seperti kenaikan upah dua tahun sekali, mogok kerja dipersulit, dan outsourcing dipermudah.
"Kami menyampaikan pada Bapak Presiden, dan pada hari ini kami meminta tidak ada revisi UU 13 Tahun 2003, kecuali kita ingin melakukan perbaikan kesejahteraan. Kami setuju investasi harus masuk, tanpa harus mengurangi kesejahteraan," ujar dia.
"Bilamana, khususnya revisi UU Nomor 13 2003 Ketanagakerjaan tetap direvisi, maka akan ada aksi lanjutan terus-menerus," tegas dia.
Hari ini ribuan buruh mendatangi Kompleks Parlemen di Jakarta. Mereka berasal dari KSPI, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia, Asosiasi Pekerja Indonesia, Serikat Pekerja Nasional, Federasi Serikat Pekerja Energi Minyak dan Pertambangan, Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan, Federasi Serikat Pekerja Percetakan dan Penerbitan Indonesia, Federasi Serikat Pekerja Pariwisata Reformasi, Komite Aksi Transportasi Online, dan guru honorer dari elemen PGRI.
Para buruh menuntut pencabutan revisi UU Ketenagakerjaan, menagih janji Presiden Joko Widodo merevisi PP Nomor 78 Tahun 2015, dan menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan. (dhf/osc)
CNN Indonesia
October 02, 2019 at 09:46PM
https://ift.tt/2pfNH9b
Demo Bubar, Buruh Ancam Kembali Aksi Usai Pelantikan Jokowi
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Demo Bubar, Buruh Ancam Kembali Aksi Usai Pelantikan Jokowi"
Post a Comment