Afridza mengalami kecelakaan pada lap pertama balapan pertama ATC 2019 seri Malaysia. Ia bersenggolan dengan Takuma Matsuyama dan kemudian tertabrak Shinji Ogo.
Kepala memang salah satu bagian tubuh yang rawan ketika terkena benturan. Cedera kepala merupakan salah satu penyebab utama kematian. Benturan di kepala bisa menyebabkan berbagai gangguan ringan, berat, sampai mematikan seperti yang dialami Afridza Munandar.
Beberapa gangguan yang terjadi akibat benturan di kepala ini bisa menyebabkan gegar otak, fraktur tengkorak, sampai luka kulit kepala.
Ada tiga tingkat keparahan cedera kepala, yaitu ringan, sedang, dan berat. Cedera kepala ringan menyebabkan gangguan sementara pada fungsi otak. Penderita bisa merasa pusing, mual, linglung, sampai sulit mengingat untuk sementara waktu. Sedangkan orang yang mengalami cedera kepala berat bisa berisiko mengalami komplikasi jangka panjang sampai kematian bisa terjadi jika tak ditangani dengan tepat.
Mengutip berbagai sumber, ketika kepala mengalami benturan, gangguan fungsi otak bisa terjadi meski tak terlihat adanya kelainan yang terlihat di luar kepala. Benturan kepala mengakibatkan perdarahan otak atau jaringan sekitar, memar pada jaringan otak, sampai kerusakan serabut saraf dalam otak.
Benturan atau cedera kepala bisa terjadi pada semua orang. Hanya saja, risiko cedera kepala karena benturan seperti yang dialami Afridza Munandar ini juga meningkat saat orang sedang berada dalam usia produktif 15-24 tahun, lansia di atas 75 tahun, dan bayi baru lahir sampai usia 4 tahun.
Pertolongan cedera kepala
Pertolongan pertama terhadap orang yang terbentur di kepala dan mengalami cedera kepala berat akan sangat berpengaruh pada nyawa seseorang.
Mengutip berbagai sumber, beberapa gejala yang bisa terlihat ketika orang mengalami cedera kepala akibat benturan kepala adalah penurunan kesadaran, tak bisa menggerakkan anggota badan, muntah, hilang ingatan jangka pendek, nyeri kepala kaku leher, pupil mata tak sama ukurannya, atau bahkan pingsan.
Foto: Dok. Honda
Afridza Munandar |
Pertolongan pertama yang bisa dilakukan ketika seseorang terkena benturan keras di kepala seperti pebalap Afridza antara lain:
1. Periksa jalan napas (airway), pernapasan, sirkulasi jantung pada korban. Jika diperlukan lakukan CPR.
2. Jika orang masih bernapas dan denyut jantung normal, tapi tak sadarkan diri, stabilkan posisi kepala dan leher dengan tangan (collar neck). Pastikan kepala dan leher tetap lurus dan hindari menggerakkan kepala dan leher.
3. Bila ada perdarahan, tekan luka dengan kuat dengan kain bersih.
4. Jika diduga ada patah tulang tengkorak, jangan tekan luka dan jangan bersihkan luka. Tutup luka dengan pembalut luka steril.
5. Jika korban muntah, miringkan posisi tubuhnya agar tak tersedak muntahan.
6. Hubungi petugas keamanan dengan cepat.
[Gambas:Video CNN] (chs)
CNN Indonesia
November 04, 2019 at 12:57AM
https://ift.tt/2oLCL3e
Pertolongan Pertama Pada Korban yang Alami Benturan Kepala
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pertolongan Pertama Pada Korban yang Alami Benturan Kepala"
Post a Comment