Shin adalah seorang insinyur aeronautika yang sangat dikenal secara internasional. Ia diharapkan mewujudkan cita-cita perusahaan dalam menciptakan mobil pintar seperti dalam industri penerbangan yang Ia lakukan selama puluhan tahun.
Shin menerima gelar doktor di bidang teknik mesin dari Institut Politeknik Virginia dan Universitas Blacksburg, Virginia. Gelar sarjana di bidang teknik mesin dari Universitas Yonsei di Korea, dan gelar magisternya di bidang teknik mesin dari Universitas California seperti dilansir laman prnewswire, Senin (30/9).
"Setelah bekerja pada R&D penerbangan mutakhir di NASA selama 30 tahun, saya sangat senang dan merasa rendah hati dengan berkesempatan untuk membangun strategi mobilitas udara di Hyundai Motor Group," kata Shin.
"Tim baru di Hyundai akan mengembangkan teknologi inti yang akan menjadikan perusahaan sebagai pencipta mobilitas udara untuk perkotaan, sektor yang diperkirakan pasarnya akan tumbuh senilai US$ 1,5 triliun dalam 20 tahun ke depan," ucap Shin.
Menurut Hyundai 'mobil terbang' akan menjadi bagian dari masyarakat perkotaan sebagai solusi transportasi di masa depan. Mobil terbang dinilai sebagai pemecah masalah lalu lintas di kota-kota besar di seluruh dunia.Karena itu, grup Hyundai membentuk divisi baru, yaitu Urban Air Mobility Division yang bertujuan untuk memberikan solusi berkendara yang tepat dan tidak pernah dipikirkan sebelumnya.
Sejauh ini hanya beberapa produsen yang berhasil menciptakan mobil terbang, salah satunya perusahaan teknologi Jepang NEC. Perusahaan ini telah berhasil melakukan uji coba prototipe mobil terbang di kawasan Abiko, Senin (5/8).
Dalam uji coba benda berhasil melayang sekitar tiga meter di atas tanah selama hampir satu menit. (mik/mik)
CNN Indonesia
October 01, 2019 at 04:05AM
https://ift.tt/2nTmfxd
Bajak Insinyur NASA, Hyundai Serius Kembangkan Mobil Terbang
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bajak Insinyur NASA, Hyundai Serius Kembangkan Mobil Terbang"
Post a Comment