Sebagai gantinya, Persipura menjadikan Stadion Haji Imbut, Tenggarong dan Stadion Delta Sidoarjo sebagai kandang mereka. Penggunaan masing-masing stadion disesuaikan dengan jadwal.
"Persipura secara permainan enjoy saja [pindah homebase] karena lapangan Mandala lagi di renovasi untuk PON, begitu juga Stadion Papua Bangkit untuk PON yang belum diresmikan sehingga kami menuruti surat yang dikeluarkan dinas PUPR bahwa kami tidak bisa main di kandang. Jadi kami harus menyewa beberapa lapangan di luar Papua sesuai regulasi PSSI, yakni di Tenggarong dan Sidorajo," kata Tommy Mano melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Senin (30/9).
Dua permasalahan utama yang dihadapi Persipura sehingga tidak bisa di Jayapura yakni karena Stadion Mandala masih dalam tahap renovasi jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020. Selain itu, kondisi keamanan yang tidak memungkinkan seiring kerusuhan yang terjadi di Wamena belakangan ini.
"Karena tidak bisa main di Jayapura, jadi pengeluarannya cukup besar juga. Kami harus sewa lapangan lagi, kita harus sewa penginapan dan lain-lain. Pengeluaran jelas lebih besar," jelas Tommy.
Meski begitu, Tommy Mano menyebut para pemain Persipura tetap enjoy meski tak bisa main di Jayapura. Terbukti dengan capaian yang dihasilkan tim besutan Jacksen F Tiago di lima laga terakhir dengan catatan tiga kali menang, satu kali kalah, dan sekali hasil imbang.
Ketua Umum Persipura Benhur Tommy Mano. (Foto: ANTARA FOTO/Alfian Rumagit)
|
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Direktur Utama operator kompetisi PT. Liga Indonesia Baru (LIB) Dirk Soplanit menyebut perpindahan kandang Persipura musim ini tidak menjadi masalah. Bahkan, hal itu disebut tidak mempengaruhi jadwal kompetisi yang sudah dibuat untuk musim ini.
CNN Indonesia
September 30, 2019 at 09:38PM
https://ift.tt/2mXBTYc
Terusir dari Jayapura, Pengeluaran Persipura Membengkak
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terusir dari Jayapura, Pengeluaran Persipura Membengkak"
Post a Comment