Terpantau hujan turun di sebagian wilayah karhutla yakni di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir dan Muara Enim. Wilayah lain yang terdampak hujan yakni Kota Palembang, Ogan Komering Ulu, dan Lahat.
Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Kenten Palembang Nuga Putrantijo berujar, potensi awan hujan masih akan terjadi hingga Jumat (27/9).
Adanya potensi awan bisa dimanfaatkan oleh tim Badan Penelitian dan Pengkajian Teknologi (BPPT) untuk melakukan teknik modifikasi cuaca (TMC). Namun kondisi ini tidak bertahan lama, karena pihaknya memprakirakan potensi awan hujan akan menurun hingga dasarian (sepuluh hari) kedua Oktober.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo saat kunjungan ke Palembang, Selasa (24/9), berujar, 6 provinsi yang berstatus siaga darurat karhutla sudah diguyur hujan pada rentang 22-24 September. Provinsi tersebut yakni Riau, Jambi, Sumsel, Kalimantan Barat, Kalimantan tengah, dan Kalimantan Selatan.
Dalam beberapa hari ke depan TMC akan terus dilakukan seiring munculnya awan hujan untuk melakukan penyemaian garam khusus.
"Satu-satunya cara untuk menanggulangi kebakaran lahan, lahan gambut, itu dijadikan tetap basah lahan itu. Karena lahan gambut itu sekali terbakar, sulit dipadamkan. Tidak ada yang bisa memadamkannya kecuali hujan lebat. Pemda diharapkan untuk mengerahkan segala upaya agar gambut tidak kering dan libatkan masyarakat untuk pencegahan," ujar dia.
Wiranto menyatakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hanya bisa diatasi lewat hujan. Dia menyampaikan pemerintah berusaha menciptakan hujan buatan.
"Kebakaran hutan dan lahan itu selesai kalau hujan datang," ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (24/9).
Wiranto menyampaikan karhutla terjadi setiap tahun, terutama saat musim kemarau. Adapun daerah, ia menyebut nyaris sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Untuk tahun ini, Wiranto mengaku karhutla cukup parah karena musim kemarau lebih panjang dari biasanya.
[Gambas:Video CNN] (idz/ain)
CNN Indonesia
September 26, 2019 at 12:12PM
https://ift.tt/2mPgWy9
Hujan Guyur Sumsel, Titik Api Karhutla Turun Signifikan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hujan Guyur Sumsel, Titik Api Karhutla Turun Signifikan"
Post a Comment